
Setiap daerah tentunya mempunyai penampakan alam, sosial dan budaya yang berbeda. Perbedaan inilah yang membuat unik keberadaan setiap daerah dalam mengapresiasi ilmu pengetahuan yang sesuai dengan keadaan daerahnya. Memberlakukan standarisasi ujian sebagai syarat melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi pada akhirnya lebih merupakan kejahatan pendidikan daripada memperbaiki kualitas pendidikan itu sendiri.
Pembodohan generasi justru telah dilakukan oleh kementrian pendidikan dengan melakukan standarisasi ujian karena di tingkat pendidik para tenaga pengajar pada akhirnya lebih berorientasi untuk mencapai nilai standar tanpa memperdulikan prestasi-prestasi lain (keterampilan /ability) yang dicapai anak didiknya.
Fenomena tenaga pendidik sibuk mencari penghasilan tambahan atas gaji yang dianggap tidak memadai dan rendahnya anggaran biaya penunjang pendidikan yang sampai ke sekolah-sekolah atau tenaga pendidik, pada akhirnya menambah simpul baru dari rusaknya pendidikan di negara ini. Les-les atau pelajaran tambahan menjadi bisnis para tenaga pengajar untuk mengeruk uang dari orang tua siswa yang terjebak dengan pilihan sulit karena pada jam efektif kegiatan belajar-mengajar justru anak-anak mereka tidak mengerti apapun dari materi pelajaran yang disajikan oleh gurunya.
Alih-alih untuk menyelenggarakan pendidikan gratis, Ujian Negara justru memicu penyimpangan-penyimpangan menjadi semakin kuat dan lebih menegaskan mahalnya biaya pendidikan yang menjadi hak warga negara sebagaimana amanat UUD 1945.
keterangan foto: Boni Avibus (7 th) dari Teater Anak Negeri membacakan puisi untuk pendidikan pada Mimbar Rakyat di Gedung Indonesia Menggugat - Bandung
>

0 komentar:
Posting Komentar