Bahagialah... Nikmati setiap peristiwa dalam hidupmu .....Hidup.... terlalu singkat untuk menyampah kebencian.... Tertawalah ketika kamu bisa.... Maafkanlah sebagaimana yang seharusnya kamu lakukan... Dan... Lepaskanlah apa yang tidak dapat kamu ubah.


Siapa Membeli Kerusakan Lingkungan?

Bagi berbagai organisasi lingkungan hidup, plastik menjadi perhatian utama karena akan menjadi sampah yang mengotori bumi dan perlu ribuan tahun untuk kembali bersatu dengan tanah. Ketika tim kami menelusuri apa saja bentuk kampanye anti plastik, kami menemukan beberapa ide yang dirilis sebagai bagian dari kampanye 3 R (reduce, reuse, recycle) untuk menggunakan ulang sampah plastik. Namun, benarkah ide-ide ini dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari bumi?

Bagaimana dengan perusahaan-perusahaan yang tidak pernah berhenti mencetak kemasan kantong plastik untuk produk-produk yang mereka edarkan?

Adakah perusahaan-perusahaan ini melakukan upaya 3R dengan menarik kembali kemasan yang telah tidak digunakan?

Atau ide-ide ini dirilis oleh orang-orang perusahaan perusak lingkungan untuk mengelabui publik bahwa kemasan yang mereka buat dapat digunakan untuk penggunaan lain, sehingga publik lupa akan produksi mereka yang terus berlanjut?

Rasanya akan lebih tepat jika organisasi lingkungan hidup melakukan kampanye anti menggunakan produk tertentu yang menghasilkan limbah plastik dan mendorong riset-riset untuk mencari solusi kemasan yang ramah lingkungan.

Kampanye DCB yang dilakukan adalah sebagaimana banner di bawah ini; adakah yang berani berkampenye seperti ini? Halo Green Peace, Halo WWF (as Global environmental conversation organization), halo organisasi lingkungan hidup lainnya, sampah plastik mestinya juga jadi bagian dari perhatian kalian, apa yang telah kalian lakukan untuk mencegah bertambahnya limbah plastik?

Tebaklah botol-botol berikut, perusahaan apa yang seharusnya bertanggung jawab atas sampah plastik ini.

>

0 komentar:

Posting Komentar

Daya Cipta Budaya

Jika kebudayaan dirumuskan sebagai segala apa yang dipikirkan dan dilakukan manusia, maka seni merupakan unsur yang sangat penting yang memberi wajah manusiawi, unsur keindahan, keselarasan, keseimbangan, perspektif, irama, harmoni, proporsi dan sublimasi pengalaman manusia pada kebudayaan.

Kebudayaan akan terus berkembang ketika manusia mempunyai kebebasan berpikir untuk mencapai kebebasan menyatakan pikiran.

Sering orang mengira bahwa sumber budaya sebuah bangsa merupakan sumber yang tidak akan habis, namun punahnya benda-benda budaya –baik yang hancur atau rusak akibat kurangnya kepedulian maupun yang dilarikan keluar negeri– adalah awal sebuah bencana dimana generasi hari ini dan generasi yang akan datang akan kehilangan sumber-sumber budaya mereka. Selain warisan budaya masa lampau yang hilang, iklim untuk mengembangkan daya cipta dan imajinasi –melingkupi seluruh segi kehidupan manusia dan tidak terbatas hanya pada seni saja– jika tidak terus menerus diperkuat dan diperluas maka sumber-sumber budaya di bidang seni, sains, tehnologi, kemasyarakatan, ekonomi dan politik akan menipis sehingga suatu bangsa akan berada dalam kondisi kehilangan jati diri dan pada akhirnya hanya akan menjadi cerita bahwa bangsa tersebut pernah ada.

'
 

©2009-2016 | Daya Cipta Budaya Media | template by Aubmotion | Disclaimer | Privacy