Monosodium glutamate
juga dikenal sebagai sodium glutamate, MSG atau Vetsin adalah sodium salt dari glutamic acid. Bahan aditif ini banyak digunakan sebagai penguat rasa untuk memberikan rasa gurih pada makanan. MSG di buat dengan proses fermentasi atau karbohidrasi menggunakan bakteri.
Dari tahun 1909 sampai pertengahan 1960an MSG dibuat dengan hidrolisasi dari protein gluten atau limbah bit gula. Pada tahun 1998, di Amerika Serikat, zat aditif ini tidak lagi dikategorikan sebagai "rempah-rempah dan bumbu" dan di beberapa negara, makanan yang menggunakan zat aditif ini diwajibkan mencantumkan label "No MSG" atau "No Added MSG" dengan jelas sebagai perlindungan konsumen dari banyaknya makanan mengandung MSG yang telah beredar luas. Pada tahun 1993, FDA (United States Food and Drug Administration) mengusulkan untuk menambahkan label "Contain Glutamate" pada berbagai nama protein hidrolisasi tertentu yang mengandung zat aditif ini.
Banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui efek samping dari zat aditif ini terkait dengan gangguan kesehatan dan penelitian para ahli syaraf yang mengungkapkan peran glutamat sebagai neuorotransmitter pada otak manusia terkait dengan gangguan daya ingat dan pembelajaran namun jarang terekspos ke publik. Kadar MSG yang tinggi di dalam darah dapat masuk ke otak dan menyebabkan kemacetan neuron yang menyebabkan ganguan-ganguan secara fisik dan psykologi dimana pada kasus yang ekstrim dapat menyebabkan kerusakan permanen.
Chinesse Restaurant Syndrome atau MSG Symptom Complex adalah gejala menyerupai nyeri kepala sebelah atau migrain, mual-mual dan perasaan tidak nyaman setelah mengkonsumsi makanan ber-MSG yang menjadi cikal bakal pelabelan "tanpa MSG". Pada berbagai laporan, gejala hiperaktif pada anak-anak, asma dan gangguan pernapasan serta kegemukan (obesitas), juga menjadi efek samping dari MSG. Rasa gurih dari MSG yang membuat orang selalu merasa lapar dapat menjelaskan mengapa industri makanan akan berusaha menghambat penelitian-penelitian yang mengungkapkan efek samping dari MSG ini. berikut adalah daftar perusahaan yang menggunakan bahan aditif MSG pada produk makanan yang mereka produksi:
- Berbagai Perusahaan yang memproduksi Mie Instant (list perusahaan menyusul).
- Berbagai Perusahaan yang memproduksi Snack (list perusahaan menyusul).
- Berbagai Perusahaan yang memproduksi Bumbu Instan (list perusahaan menyusul).
Pada sekolah-sekolah untuk menjadi juru masak yang berkualitas, penggunaan MSG sangat tidak dikenal karena untuk menghasilkan cita rasa yang gurih dan sehat seorang calon koki (cheft) harus mampu mengkombinasikan garam dan gula dengan tepat selain bumbu dan rempah-rempah lainnya. Link berikut dapat memberikan penjelasan lainnya tentang MSG atau nama lain MSG:
Pewarna pada Makanan & Minuman
Penggunaan pewarna makanan yang diperoleh dari pigmen warna alami atau sintetik lazim digunakan oleh industri makanan dan minuman untuk meningkatkan daya tarik atau akibat dari warna alaminya yang pudar karena proses pengolahan makanan, namun penggunaan pewarna ini seringkali mengabaikan standar kesehatan dimana hal ini kerap terjadi pada banyak negara yang pengawasan penggunaan zat-zat aditif pada makanan dan minumannya sangat lemah. Berikut adalah beberapa makanan dan minuman yang menggunakan pewarna makanan yang dapat mengganggu kesehatan sebagaimana dirilis berbagai laporan penelitian atau FDA
Minuman Soda, sweets, Selai, Sereals, Snack foods, Ikan kaleng, Sop kemasan, yang menggunakan bahan-seperti Tartrazine aka FD&C Yellow No:5; CI Acid Yellow23; CI Food Yellow 4; Coal tar dye; Polycyclic Aromatic Hydrocarbon; sangat memungkinkan menyebakan penyakit cancer, merangsang serangan asma (belum diakui oleh FDA), urticaria (ruam-ruam) pada anak-anak (FDA, 1:10.000), dapat menyebabkan keadaan yang merubah persepsi dan perilaku, agitasi hiperaktif dan kebingungan, keadaan selalu terjaga pada anak-anak, juga diketahui menghambat metabolisme zink dan mengganggu enzim pencernaan. Beberapa Industri makanan dan minuman yang masih menggunakan bahan-bahan ini diantaranya:
- ..
- ..
- ..
Kopi bebas kafein (Decaffeinated Coffee) kerap menggunakan methylene chloride sebagai pelarut untuk menghilangkan kafein dari kopi namun meninggalkan bahan kimia ini pada kopi. Methylene chloride telah dibuktikan sebagai bahan penyebab cancer (carcinogenic) pada paru-paru, sistem syaraf, liver, membran mucous, dan sistem syaraf pusat. Terpapar methylene chloride dalam jangka panjang atau pengunaan yang terus menerus akan dapat menyebabkan kerusakan yang sangat serius.
>

0 komentar:
Posting Komentar