Pada Awal Mei 2011, seorang narasumber yang masih kerabat dan sahabat /dcb/ mendapati pulsa pada telephone cellular-nya habis dirampok salah satu provider kartu sellular yang sekaligus menyediakan layanan internet.
Modus para provider kartu cellular ini adalah dengan menawarkan bonus kuota atau gratis xxx Kbps, Mbps atau Gbps berlaku sampai tanggal tertentu, dan ketika bonus ini digunakan, sipengguna tidak diberitahukan kapan bonus tersebut habis kuotanya. Akibat dari tidak adanya pemberitahuan ini, secara otomatis sipengguna tidak menyadari ketika penyedia layanan internet mengalihkan sistem layanan dengan menghisap pulsa sipengguna setelah habisnya kuota gratis. Bayangkan jika anda mempunyai stock pulsa cukup banyak yang sedianya untuk suatu komunikasi via telepon namun habis dalam hitungan jam akibat berselancar di internet yang anda lakukan sebagai pengisi waktu luang.
Inilah yang dialami narasumber /dcb/ ketika menggunakan layanan SMART Mobile Broadband (www.smartfren.com) dengan dua modus yang berbeda. Pada modus yang pertama, pengguna tidak diberitahukan jam berakhirnya layanan free unlimited yang dijanjikan dan pada modus yang kedua, pengguna tidak diberitahukan habisnya free quota kecuali setelah seluruh pulsanya habis (pada uji unlimited dilain waktu, jam berakhir terkadang diinformasikan; di modus quota, berlaku sampai 7 hari; jika lewat dari tanggal, quota hangus meski tidak dipakai, jika baru sehari kuota telah habis, pulsa yg tersedia secara otomatis menjadi biaya koneksi [tarif volume reguler]!).
Provider lain ada juga dilaporkan melakukan kecurangan yang serupa namun karena /dcb/ belum melakukan uji keakurasian laporan, maka /dcb/ belum dapat me-list di dalam daftar hitam ini. namun sebagai referensi, anda dapat bertanya-tanya pada teman sebelum menggunakan layanan ‘3’. Jika anda menjadi korban perampokan pulsa dan ingin berbagi agar konsumen lain tidak mengalami hal serupa, silahkan postingkan pengalaman anda melalui email kami. Setelah uji akurasi, kami akan memuatnya dalam daftar hitam /dcb/.
Berbeda dengan SMART, FlexiNet mempunyai modus bisnis yang lain lagi. Dengan meminta registrasi untuk layanan yang bisa dipilih dan menginformasikan cara untuk berhenti yang terdapat disitusnya untuk suatu paket unlimited, nampaknya seperti itikad baik. Namun, jika anda lupa untuk meng-unreg, --dipakai atau tidak-- pulsa anda akan terus dipotong hingga nol rupiah. Bahkan pada kasus 10 menit sebelum masa berakhir 24 jam, FlexiNet telah secara otomatis memperpanjang masa berlangganan sehingga ketika anda melakukan unreg, pulsa yang telah dipotong secara otomatis sudah barang tentu menjadi hangus. Keunggulan lain dari FlexiNet adalah ketika pulsa tersisa senilai dengan biaya suatu paket yang kemudian dikenakan perpanjangan otomatis sehingga saldo menjadi nol padahal FlexiNet mensyaratkan minimal saldo Rp.100,-, maka perpanjangan otomatis yang dilakukan akan menjadi paket yang tidak bisa digunakan karena anda tidak akan dapat terkoneksi meskipun status anda dinyatakan aktif ketika melakukan pengecekan berlangganan. Sebagai bahan pertimbangan tambahan, jika kecepatan, kestabilan dan keleluasaan berselancar yang anda perlukan, sangatlah salah jika memilih FlexiNet. Modem 153 kbps yang diedarkan awal 2011 benar-benar merupakan pilihan terburuk yang di uji /dcb/ pada Mei 2011 dengan signal penuh (provider lain menyediakan kecepatan sekurang-kurangnya 384 kbps). Anda tidak akan dapat membuka Gmail dengan fasilitas standart, dan banyak hambatan yang terjadi ketika anda membutuhkan informasi yang ingin diakses dari suatu search engine. Pesan, Error 502, Bad Address!, server is not accessible akan kerap anda temui.
Sekedar mengingatkan, FlexiNet adalah produk PT Telkom yang juga satu-satunya perusahaan penyedia layanan internet kabel end to end di Indonesia bermerek Speedy. Di jaringan bisnis internet dan telekomunikasi, perusahaan yang terafiliasi dengan PT Telkom adalah Telkomsel yang mempunyai produk kartu Hallo dan Simpati. Mungkin dari gambaran modus bisnis yang penuh dengan jebakan sebagaimana pengujian di atas, anda dapat memperkirakan seperti apa modus bisnis yang akan diterapkan afiliasinya.
Tentu saja kami tidak menyarankan bangsa ini agar tidak menggunakan produk dari perusahaan Indonesia?, namun jika perusahaan tersebut justru merugikan dan menipu bangsa sendiri mengapa pula kita harus tetap berprinsip pada slogan “Aku Cinta Produk Indonesia”?. Menjadi konsumen yang cerdas, menjadi Bangsa dengan Nasionalisme yang cerdas adalah kesadaran untuk mengenali itikad buruk dari mereka yang mempunyai wujud fisik serupa dengan mayoritas penduduk negeri ini, karena itikad buruk dari mereka yang berasal dari luar negeri dengan wujud fisik berbeda pastinya lebih mudah dikenali.
>

0 komentar:
Posting Komentar