Bahagialah... Nikmati setiap peristiwa dalam hidupmu .....Hidup.... terlalu singkat untuk menyampah kebencian.... Tertawalah ketika kamu bisa.... Maafkanlah sebagaimana yang seharusnya kamu lakukan... Dan... Lepaskanlah apa yang tidak dapat kamu ubah.


Hidup tidak hanya sekali.

 Kita hidup setiap hari dan mati sekali.
Hanya beberapa gelintir orang saja yang senang memprovokasi agar kita saling menghancurkan dan membunuh.
Menyebarkan kebencian untuk membalas dendam dan menebalkan perbedaan bahwa kita adalah manusia yang terlahir untuk kelompok-kelompok tertentu.
Pahami kenyataan ini:
saat kamu belum mampu menyadari keberadaanmu di dunia, orang tua-mu telah menyematkan suatu keyakinan, kemudian kamu tumbuh menjadi dewasa dan me-yakin-i-nya sebagai kebenaran.
Ketika kamu kemudian mempunyai anak, kamu melakukan hal yang sama dan terus demikian hingga sepanjang sejarah.

HENTIKAN PERBEDAAN !,
kita adalah manusia yang seharusnya saling menguatkan untuk hidup sejahtera, penuh kasih sayang; dan mampu menolak provokasi untuk saling menghancurkan.

Cara termudah menghentikan konflik agama adalah dengan mengembalikan agama menjadi hak individu setiap orang, tanpa legitimasi & pendanaan Negara sebagai organisasi/lembaga/institusi.
Ketika para perancang regulasi memasukan unsur agama dalam tata pemerintahan Negara Indonesia, mereka secara sadar tengah meletakan alat untuk memecah-belah masyarakat.  

Tuhan yang dipertegas perbedaannya, ajaran saling mengasihi yang dipersempit hanya untuk sesama aliran, dll., menjadi senjata ampuh untuk mengerdilkan pikiran masyarakat melalui perbedaan.

Jika kamu menganggap agamamu paling benar, bubarkan saja Indonesia menjadi Negara Agama. Buat saja Negara Islam, Negara Islam Syiah, Negara Islam Muhammadiyah, Negara Kristen Katolik, Negara  Kristen Protestan, Negara Hindu, Negara Budha, dan Negara Agama apapun sesuai aliran kelompokmu atau partaimu. Jika masih ingin sebagai Indonesia tidak,

Agama adalah unsur yang paling dekat dengan keyakinan seseorang, yang dikenalkan secara turun temurun. Di tangan kekuasaan, agama dapat dengan mudah menjadi komoditi, secara ekonomi politik maupun sosial dengan memanfaatkan unsur ketaatan atas nama tuhan.
Source, pict
>

0 komentar:

Posting Komentar

Daya Cipta Budaya

Jika kebudayaan dirumuskan sebagai segala apa yang dipikirkan dan dilakukan manusia, maka seni merupakan unsur yang sangat penting yang memberi wajah manusiawi, unsur keindahan, keselarasan, keseimbangan, perspektif, irama, harmoni, proporsi dan sublimasi pengalaman manusia pada kebudayaan.

Kebudayaan akan terus berkembang ketika manusia mempunyai kebebasan berpikir untuk mencapai kebebasan menyatakan pikiran.

Sering orang mengira bahwa sumber budaya sebuah bangsa merupakan sumber yang tidak akan habis, namun punahnya benda-benda budaya –baik yang hancur atau rusak akibat kurangnya kepedulian maupun yang dilarikan keluar negeri– adalah awal sebuah bencana dimana generasi hari ini dan generasi yang akan datang akan kehilangan sumber-sumber budaya mereka. Selain warisan budaya masa lampau yang hilang, iklim untuk mengembangkan daya cipta dan imajinasi –melingkupi seluruh segi kehidupan manusia dan tidak terbatas hanya pada seni saja– jika tidak terus menerus diperkuat dan diperluas maka sumber-sumber budaya di bidang seni, sains, tehnologi, kemasyarakatan, ekonomi dan politik akan menipis sehingga suatu bangsa akan berada dalam kondisi kehilangan jati diri dan pada akhirnya hanya akan menjadi cerita bahwa bangsa tersebut pernah ada.

'
 

©2009-2016 | Daya Cipta Budaya Media | template by Aubmotion | Disclaimer | Privacy