Bahagialah... Nikmati setiap peristiwa dalam hidupmu .....Hidup.... terlalu singkat untuk menyampah kebencian.... Tertawalah ketika kamu bisa.... Maafkanlah sebagaimana yang seharusnya kamu lakukan... Dan... Lepaskanlah apa yang tidak dapat kamu ubah.


Perampokan Di Bank Jawa


Hari ini terjadi perampokan di Bank Jawa.
Perampok berteriak kepada semua orang di bank, “Jangan bergerak!
Uang ini semua milik Negara.  Hidup anda adalah milik anda.”
Semua orang di bank kemudian tiarap.
ini disebut “Mind changing concept – Merubah cara berfikir”.
Orang akan merubah cara berfikir jika dalam tekanan tertentu.
Salah satu nasabah yang sexy mencoba merayu perampok. Tetapi malah membuat perampok marah dan berteriak, “Yang sopan mbak! Ini perampokan bukan perkosaan!”
Hal ini disebut “Being professional – Bertindak professional”.
Fokus hanya pada pekerjaan sesuai prosedur yang diberikan.
Setelah selesai merampok bank dan kembali ke rumah, perampok muda yang lulusan MBA dari universitas terkenal berkata kepada perampok tua yang hanya lulusan SD, “Bang, sekarang kita hitung hasil rampokan kita.”
Perampok tua menjawab, “Dasar bodoh.
Uang yang kita rampok banyak, repot menghitungnya.
Kita tunggu saja berita TV, pasti ada berita mengenai jumlah uang yang kita rampok.”
Hal ini disebut “Experience – Pengalaman”.
Pengalaman lebih penting daripada selembar kertas dari universitas.
Sementara di bank yang dirampok, si manajer bank berkata kepada kepala cabangnya untuk segera lapor ke polisi.
Tapi kepala cabang berkata, “Tunggu dulu, kita ambil dulu 80 miliar untuk kita bagi dua.
Nanti totalnya kita laporkan sebagai uang yang dirampok.”
Hal ini disebut “Swim with the tide - Ikuti arus”.
Mengubah situasi yang sulit menjadi keuntungan pribadi.
Kemudian kepala cabangnya berkata,
“Alangkah indahnya jika terjadi perampokan tiap bulan.”
Hal ini disebut “Killing boredom-Menghilangkan kebosanan”.
Kebahagian pribadi jauh lebih penting dari pekerjaan anda.
Keesokan harinya, berita di TV melaporkan uang 100 Miliar dirampok dari bank.
Perampok menghitung uang rampokan dan perampok sangat murka “Kita susah payah merampok cuma dapat 20 Miliar, orang bank tanpa usaha dapat 80 Miliar.
Lebih enak jadi perampok yang berpendidikan rupanya.”
Hal ini disebut “Knowledge is worth as much as gold - Pengetahuan lebih berharga dari pada emas”.
Dan di tempat lain manager dan kepala cabang bank tersenyum bahagia karena mendapat keuntungan dari perampokan yg dilakukan orang lain.
Hal ini disebut “Seizing the opportunity-Berani mengambil resiko”.
Dengan berbekal surat keterangan dari Kepolisian, kerugian Bank kemudian diganti pihak asuransi. Pasar saham aman berkat peristiwa perampokan. Manager bank pun senang karena rekeningnya bertambah kembung walau harus membayar sedikit 'tip' untuk biaya investigasi report oleh penyidik asuransi dan kepolisian.
Inilah yang disebut "white collar crime-kejahatan kerah putih".

>

0 komentar:

Posting Komentar

Daya Cipta Budaya

Jika kebudayaan dirumuskan sebagai segala apa yang dipikirkan dan dilakukan manusia, maka seni merupakan unsur yang sangat penting yang memberi wajah manusiawi, unsur keindahan, keselarasan, keseimbangan, perspektif, irama, harmoni, proporsi dan sublimasi pengalaman manusia pada kebudayaan.

Kebudayaan akan terus berkembang ketika manusia mempunyai kebebasan berpikir untuk mencapai kebebasan menyatakan pikiran.

Sering orang mengira bahwa sumber budaya sebuah bangsa merupakan sumber yang tidak akan habis, namun punahnya benda-benda budaya –baik yang hancur atau rusak akibat kurangnya kepedulian maupun yang dilarikan keluar negeri– adalah awal sebuah bencana dimana generasi hari ini dan generasi yang akan datang akan kehilangan sumber-sumber budaya mereka. Selain warisan budaya masa lampau yang hilang, iklim untuk mengembangkan daya cipta dan imajinasi –melingkupi seluruh segi kehidupan manusia dan tidak terbatas hanya pada seni saja– jika tidak terus menerus diperkuat dan diperluas maka sumber-sumber budaya di bidang seni, sains, tehnologi, kemasyarakatan, ekonomi dan politik akan menipis sehingga suatu bangsa akan berada dalam kondisi kehilangan jati diri dan pada akhirnya hanya akan menjadi cerita bahwa bangsa tersebut pernah ada.

'
 

©2009-2016 | Daya Cipta Budaya Media | template by Aubmotion | Disclaimer | Privacy