Bahagialah... Nikmati setiap peristiwa dalam hidupmu .....Hidup.... terlalu singkat untuk menyampah kebencian.... Tertawalah ketika kamu bisa.... Maafkanlah sebagaimana yang seharusnya kamu lakukan... Dan... Lepaskanlah apa yang tidak dapat kamu ubah.


Onani di Media


Hanya sedikit media yang menyajikan pendidikan dan pengetahuan umum bagi anak-anak untuk memperluas wawasan. Setiap hari reporter menyajikan tayangan yang mengomentari segala kebobrokan penyelenggara negara di pulaunesia. Setiap hari opera sabun yang disebut sinema elektronik tetap berbuih-buih melarutkan penontonnya lari dari realita. Setiap hari berita propaganda penyelenggara negara yang mengcounter buruknya realita tidak lagi membuat bingung rakyat yang apatis dan sekarat. Setiap hari kita melihat politisi, ahli hukum, dan tokoh-tokoh yang ditokohkan melakukan onani sebagai pelarian dari ketidakberdayaan mereka menghadapi penyelenggara negara yang memenangkan pilihan karena dipilih orang-orang dungu yang jumlahnya lebih banyak dari pada yang bernalar.

Mungkin saja orang-orang dungu tidak sebanyak itu, tetapi sebaliknya terlalu banyak politisi yang hanya peduli pada kepentingan partai dan dirinya sendiri, atau partainya tidak mempunyai tokoh yang tampaknya cukup pantas untuk dipilih sehingga sebagian pemilih pada akhirnya memejamkan mata untuk memilih. Keadaan ini tentu saja menjadi keuntungan bagi partai birokrat yang kembali memenangkan menjadi penyelenggara negara untuk periode keduanya.

Figur dari tokoh partai birokrat yang berfisik karismatik, pintar melemparkan kesalahan pada orang lain sehingga dirinya selalu tampak bersih, berperilaku seperti kucing rumahan gemuk yang mengeong halus, selalu berhasil mengecoh orang-orang dungu untuk bersimpati padanya, bahkan orang bernalarpun bersedia menjadi dungu agar dapat menjadi kutu-kutu yang makmur ketika menempel di tubuhnya yang gemuk, telah mengantarkan pulaunesia pada keadaan terpuruk yang semakin buruk.

Jika saja penulis diminta menjadi penasihatnya untuk menjaga kedunguan yang telah mewabah, mungkin saja penulis akan menyetujuinya karena penulis telah merasakan betapa sulitnya merubah orang dungu menjadi bernalar daripada sebaliknya (L.O.L). (Tuan Tentatif)
>

0 komentar:

Posting Komentar

Daya Cipta Budaya

Jika kebudayaan dirumuskan sebagai segala apa yang dipikirkan dan dilakukan manusia, maka seni merupakan unsur yang sangat penting yang memberi wajah manusiawi, unsur keindahan, keselarasan, keseimbangan, perspektif, irama, harmoni, proporsi dan sublimasi pengalaman manusia pada kebudayaan.

Kebudayaan akan terus berkembang ketika manusia mempunyai kebebasan berpikir untuk mencapai kebebasan menyatakan pikiran.

Sering orang mengira bahwa sumber budaya sebuah bangsa merupakan sumber yang tidak akan habis, namun punahnya benda-benda budaya –baik yang hancur atau rusak akibat kurangnya kepedulian maupun yang dilarikan keluar negeri– adalah awal sebuah bencana dimana generasi hari ini dan generasi yang akan datang akan kehilangan sumber-sumber budaya mereka. Selain warisan budaya masa lampau yang hilang, iklim untuk mengembangkan daya cipta dan imajinasi –melingkupi seluruh segi kehidupan manusia dan tidak terbatas hanya pada seni saja– jika tidak terus menerus diperkuat dan diperluas maka sumber-sumber budaya di bidang seni, sains, tehnologi, kemasyarakatan, ekonomi dan politik akan menipis sehingga suatu bangsa akan berada dalam kondisi kehilangan jati diri dan pada akhirnya hanya akan menjadi cerita bahwa bangsa tersebut pernah ada.

'
 

©2009-2016 | Daya Cipta Budaya Media | template by Aubmotion | Disclaimer | Privacy