Bahagialah... Nikmati setiap peristiwa dalam hidupmu .....Hidup.... terlalu singkat untuk menyampah kebencian.... Tertawalah ketika kamu bisa.... Maafkanlah sebagaimana yang seharusnya kamu lakukan... Dan... Lepaskanlah apa yang tidak dapat kamu ubah.


Dicari: Pemimpin yang Mencintai Negeri ini

Pengrusakan hutan, gunung dan lautan terus berlangsung di negeri ini tanpa terkendali dan yang menjadi pelopor adalah para petinggi negeri yang mati-matian berusaha menghasilkan devisa untuk melancong ke luar negeri. Hutang luar negeri yang tetap menggunung adalah solusi dengan menggadaikan negeri, mengekspor anak-anak negeri sebagai budak (jaman sekarang lebih dihaluskan istilahnya dengan sebutan TKI) di negeri asing,  dan menjual asset-asset bangsa dengan istilah go publik benar-benar membuat negeri ini kehilangan segalanya.

Mungkin hanya sedikit orang yang menyadari bahwa generasi negeri ini dimasa depan akan segera punah ketika kesadaran untuk mencintai negeri ini semakin samar. Aroma materialisme (yang oleh beberapa tokoh disamarkan sebagai kesulitan ekonomi) semakin mengental ketika  masyarakat cenderung memandang terhormat pada koruptor kaya raya dibanding seorang volunteer yang tidak mempunyai harta benda dan massa selain semangat untuk membuat sedikit perbaikan lingkungan di sekitarnya semampu yang ia dapat lakukan. Fenomena ini juga melahirkan Organisasi massa  yang dengan mudah menggalang kerumunan dengan cukup membagikan recehan, nasi bungkus atau seember minuman anggur fermentasi untuk mengintimidasi kelompok yang lemah.

Polisi & tentara selalu siaga mengokang senjata ketika anak-anak negeri mendemo carut marut kepemimpinan, namun dengan cepat bersembunyi di kolong meja ketika intruder dari negeri asing melanggar batas wilayah kekuasaan negeri. Lembaga hukum menjadi komoditi dan dewan/majelis perwakilan rakyat menganggap dirinya tuhan dengan dasar suara rakyat adalah suara tuhan.

Ya, tampaknya negeri ini perlu seorang pemimpin yang masih mempunyai rasa cinta dan membangkitkan cinta atas negerinya karena rakyat negeri inipun telah kehilangan cinta. Siapa berminat? mulailah dari lingkungan terdekat anda untuk membangkitkan kesadaran individu untuk mengembangkan kreatifitas, kecerdasan dan menghargai lingkungan alam.

sumber foto: kompasiana
>

0 komentar:

Posting Komentar

Daya Cipta Budaya

Jika kebudayaan dirumuskan sebagai segala apa yang dipikirkan dan dilakukan manusia, maka seni merupakan unsur yang sangat penting yang memberi wajah manusiawi, unsur keindahan, keselarasan, keseimbangan, perspektif, irama, harmoni, proporsi dan sublimasi pengalaman manusia pada kebudayaan.

Kebudayaan akan terus berkembang ketika manusia mempunyai kebebasan berpikir untuk mencapai kebebasan menyatakan pikiran.

Sering orang mengira bahwa sumber budaya sebuah bangsa merupakan sumber yang tidak akan habis, namun punahnya benda-benda budaya –baik yang hancur atau rusak akibat kurangnya kepedulian maupun yang dilarikan keluar negeri– adalah awal sebuah bencana dimana generasi hari ini dan generasi yang akan datang akan kehilangan sumber-sumber budaya mereka. Selain warisan budaya masa lampau yang hilang, iklim untuk mengembangkan daya cipta dan imajinasi –melingkupi seluruh segi kehidupan manusia dan tidak terbatas hanya pada seni saja– jika tidak terus menerus diperkuat dan diperluas maka sumber-sumber budaya di bidang seni, sains, tehnologi, kemasyarakatan, ekonomi dan politik akan menipis sehingga suatu bangsa akan berada dalam kondisi kehilangan jati diri dan pada akhirnya hanya akan menjadi cerita bahwa bangsa tersebut pernah ada.

'
 

©2009-2016 | Daya Cipta Budaya Media | template by Aubmotion | Disclaimer | Privacy