Bahagialah... Nikmati setiap peristiwa dalam hidupmu .....Hidup.... terlalu singkat untuk menyampah kebencian.... Tertawalah ketika kamu bisa.... Maafkanlah sebagaimana yang seharusnya kamu lakukan... Dan... Lepaskanlah apa yang tidak dapat kamu ubah.


Orasi Pelantikan Ketua KNMI Jabar

Berikut adalah orasi boni pada pelantikan pengurus KNMI DPD Jabar periode 2010-2015:

Salam sejahtera, Saudara-Saudara yang saya hormati, saya berdiri di sini karena saya perlu berbicara pada saudara-saudara sekalian dan saya mohon anda semua, jangan mengobrol apalagi sampai mengantuk, oke. Pertama-tama saya mengucapkan terimakasih kepada Sdri. Heni J Hermawijaya selaku panitia pelaksana pelantikan ketua KNMI DPD Jawa Barat, ...... Sdri. Heni sengaja mengundang saya untuk berbicara di panggung ini untuk menyampaikan sebuah orasi namun apa yang akan saya sampaikan bukan orasi politik tetapi Orasi Kebangsaan sebagai mana tujuan dibentuknya KNMI yakni mengawal dan memperjuangkan cita-cita proklamasi tahun 1945 untuk dapat berperan serta dalam mengawal dan mengamankan kebijakan yang pro rakyat......
Ehm, kebijakan yang pro seluruh rakyat, iya kan pak Djali yusuf?, kalau kebijakannya hanya pro sebagian rakyat gimana pak?
Saya juga mengucapkan selamat, kepada DR Yusuf Bahtiar Mpd yang akan dilantik sebagai ketua DPD KNMI Jawa Barat. Tantangan yang membentang di tanah Jawa Barat dengan kompleksitas penduduknya dan kaum muda yang kritis tentunya harus dapat disikapi dengan bijaksana.
Saya yakin, anda semua yang hadir di sini sudah tahu kepanjangan dari KNMI, yaitu Komite Nasional Masyarakat Indonesia, meskipun cikal bakal organisasi berawal dari kepentingan politik, namun KNMI juga mengatas-namakan Masyarakat Indonesia sehingga sudah seharusnyalah KNMI menjadi organisasi kebangsaan yang mampu mendorong bangsa ini keluar dari ketergantungannya terhadap hutang ataupun produk luar negeri dengan cara menggiatkan kegiatan budaya untuk mencerdaskan bangsa.

pepatah bijak mengatakan:
Penyakit maha dahsyat yang dapat melenyapkan sebuah bangsa adalah kemiskinan dan kebodohan.

Negara kita tidak miskin, tapi rakyatnya yang masih miskin dan bodoh banyak, orang miskin tidak mampu membeli ilmu pengetahuan, orang bodoh tidak mampu mengelola sumber daya alamnya dan cenderung rendah diri sehingga menjadi miskin.

Maaf saudara-saudara saya sampai lupa memperkenalkan nama saya:
Saya Sigrid Minerva Boni Avibus. Di usia yang telah 7 tahun sekarang ini, kegiatan saya selain sebagai pelajar SD kelas tiga, saya juga berteater, pembaca monolog dan puisi di ruang-ruang publik seni dan budaya.
Saya bercita-cita bisa menjadi president dan telah mempersiapkan pidato kenegaraan seperti ini:

That we are in the midst of crisis is now well understood. Our nation is at lowest moral, corruption,… deviation from the truth of history still haunting our nation character, Our economy is badly weakened, a consequence of greed and irresponsibility on the part of some, but also our collective failure to make hard choices and prepare the nation for a new age.

Indonesiannya:
Memang sudah dipahami bahwa kita sedang berada di tengah krisis. Bangsa kita kini sedang berada dalam kondisi moral yang rendah, korupsi dan penyimpangan sejarah masih menghantui jatidiri bangsa. Ekonomi kita sangat lemah, akibat ketamakan dan tindakan tidak bertanggung jawab oleh sebagian pihak, tetapi juga karena kegagalan kita secara kolektif untuk membuat pilihan-pilihan sulit, dan kegagalan kita mempersiapkan bangsa bagi abad baru.

Saudara-saudara, anda sekalian harus menjadi orang yang jujur! Lihatlah jari telunjuk saya mengarah pada anda dan tiga jari lain menuding pada saya sendiri. Artinya kalau saya sudah berani mengajak saudara-saudara semua untuk jujur, tentu saya harus tiga kali lipat lebih jujur dari anda.
Saudara-saudara sekianlah Orasi kebangsaan dari saya. Untuk mengakhiri orasi ini saya akan berdeklamasi tentang lingkungan hidup!

Suatu hari | dua ekor burung gagak | terbang di udara | penuh debu.
Anak burung gagak berkata “gaaak ...gaaaak! Maaa, maaaa dimanakah kita akan hinggap?”
Induk burung gagak menjawab “gaaak! Gaaak! Aaaah kita hinggap saja di kepala orang-orang yang menebang hutan!”

kisah lingkungan hidup tadi saya bawakan atas kehendak sendiri, tidak didomplengi oleh intansi apapun atau LSM manapun.
Saudara-saudara sekian dan terimakasih!
>

0 komentar:

Posting Komentar

Daya Cipta Budaya

Jika kebudayaan dirumuskan sebagai segala apa yang dipikirkan dan dilakukan manusia, maka seni merupakan unsur yang sangat penting yang memberi wajah manusiawi, unsur keindahan, keselarasan, keseimbangan, perspektif, irama, harmoni, proporsi dan sublimasi pengalaman manusia pada kebudayaan.

Kebudayaan akan terus berkembang ketika manusia mempunyai kebebasan berpikir untuk mencapai kebebasan menyatakan pikiran.

Sering orang mengira bahwa sumber budaya sebuah bangsa merupakan sumber yang tidak akan habis, namun punahnya benda-benda budaya –baik yang hancur atau rusak akibat kurangnya kepedulian maupun yang dilarikan keluar negeri– adalah awal sebuah bencana dimana generasi hari ini dan generasi yang akan datang akan kehilangan sumber-sumber budaya mereka. Selain warisan budaya masa lampau yang hilang, iklim untuk mengembangkan daya cipta dan imajinasi –melingkupi seluruh segi kehidupan manusia dan tidak terbatas hanya pada seni saja– jika tidak terus menerus diperkuat dan diperluas maka sumber-sumber budaya di bidang seni, sains, tehnologi, kemasyarakatan, ekonomi dan politik akan menipis sehingga suatu bangsa akan berada dalam kondisi kehilangan jati diri dan pada akhirnya hanya akan menjadi cerita bahwa bangsa tersebut pernah ada.

'
 

©2009-2016 | Daya Cipta Budaya Media | template by Aubmotion | Disclaimer | Privacy