Bahagialah... Nikmati setiap peristiwa dalam hidupmu .....Hidup.... terlalu singkat untuk menyampah kebencian.... Tertawalah ketika kamu bisa.... Maafkanlah sebagaimana yang seharusnya kamu lakukan... Dan... Lepaskanlah apa yang tidak dapat kamu ubah.


Suap di Pilkada Lebak, Banten

Politisi Golkar Ratu Atut Chosiyah yang menjabat sebagai Gubernur Banten sejak tahun 2007 hingga 2017 namun diberhentikan pada 2014 karena di tangkap KPK untuk kasus suap  eks Ketua MK Akil Mochtar Rp 1 miliar melalui Susi Tur Andayani terkait penanganan pilkada Lebak, Banten.

Jaksa menuntut Atut dengan pidana penjara 10 tahun dan denda Rp 250 juta subsider lima bulan kurungan, serta pencabutan hak memilih dan dipilih dalam politik terkait suap sengketa Pemilihan Kepala Daerah Lebak di Mahkamah Konstitusi, namun hingga tulisan ini dibuat vonis yang dijatuhkan hakim tidak dapat ditemukan beritanya.

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) telah menjatuhkan vonis 5 tahun penjara dan menjatuhkan pidana denda sebesar Rp150 juta subsider 3 bulan kurungan terhadap terdakwa Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, yang adalah adik dari  Atut dan Suami Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany dalam kasus suap sengketa pilkada MK.


Mari menolak lupa dan saling mengingatkan, orang-orang seperti ini tidak pantas mendapakan suara anda dalam pemilihan umum, mulai dari tingkat kepala daerah, legislatif hingga eksekutif, kecuali anda dibutakan mata hatinya. Partai yang menjadi sarang orang-orang seperti ini juga tidak pantas mendapatkan dukungan untuk tetap ada dalam daftar partai di Indonesia.

#diolah dari berbagai media.

Berdaya Ciptalah.
>

0 komentar:

Posting Komentar

Daya Cipta Budaya

Jika kebudayaan dirumuskan sebagai segala apa yang dipikirkan dan dilakukan manusia, maka seni merupakan unsur yang sangat penting yang memberi wajah manusiawi, unsur keindahan, keselarasan, keseimbangan, perspektif, irama, harmoni, proporsi dan sublimasi pengalaman manusia pada kebudayaan.

Kebudayaan akan terus berkembang ketika manusia mempunyai kebebasan berpikir untuk mencapai kebebasan menyatakan pikiran.

Sering orang mengira bahwa sumber budaya sebuah bangsa merupakan sumber yang tidak akan habis, namun punahnya benda-benda budaya –baik yang hancur atau rusak akibat kurangnya kepedulian maupun yang dilarikan keluar negeri– adalah awal sebuah bencana dimana generasi hari ini dan generasi yang akan datang akan kehilangan sumber-sumber budaya mereka. Selain warisan budaya masa lampau yang hilang, iklim untuk mengembangkan daya cipta dan imajinasi –melingkupi seluruh segi kehidupan manusia dan tidak terbatas hanya pada seni saja– jika tidak terus menerus diperkuat dan diperluas maka sumber-sumber budaya di bidang seni, sains, tehnologi, kemasyarakatan, ekonomi dan politik akan menipis sehingga suatu bangsa akan berada dalam kondisi kehilangan jati diri dan pada akhirnya hanya akan menjadi cerita bahwa bangsa tersebut pernah ada.

'
 

©2009-2016 | Daya Cipta Budaya Media | template by Aubmotion | Disclaimer | Privacy