Bahagialah... Nikmati setiap peristiwa dalam hidupmu .....Hidup.... terlalu singkat untuk menyampah kebencian.... Tertawalah ketika kamu bisa.... Maafkanlah sebagaimana yang seharusnya kamu lakukan... Dan... Lepaskanlah apa yang tidak dapat kamu ubah.


Gluten, Gandum, dan Celiac

Jika anda pengguna Facebook dan menemukan kampanye anti gluten pada baris status (status line), satu hal yang perlu anda pahami bahwa kampanye tersebut sebenarnya ditujukan bagi penderita Celiac.

Apakah Penyakit Celiac?


Penyakit Celiac adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kerusakan pada usus halus yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk mencerna nutrisi tertentu. Kerusakan ini dikarenakan oleh reaksi terhadap konsumsi gluten, yang ditemukan pada terigu, barley, gandum hitam, rye, spelt, oats dan sejenis gandum lainnya. Ketika penderita penyakit Celiac memakan makanan-makanan ini atau menggunakan produk yang mengandung gluten, sistem kekebalan tubuh mereka akan memberikan respon dengan cara merusak atau menghancurkan vili. Vili adalah struktur kecil, seperti tonjolan-tonjolan jari yang melapisi usus halus. Vili-vili ini yang membuat usus halus dapat menyerap nutrisi dari makanan kedalam aliran darah. Tanpa vili yang sehat, seseorang dapat menjadi malnutrisi terlepas dari jumlah makanan yang dikonsumsi. Penyakit ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti konstipasi, diare, dan perut kembung. Penyakit Celiac dikenal sebagai suatu penyakit genetik yang umum dan juga sering terjadi pada orang-orang dengan kelainan seperti sindrom Down dan Sindrom Turner.

Toksisitas Gluten.

Toksisitas gluten yang membawa pada penyakit Celiac dan reaksi autoimun lainnya adalah sebagian besar dari peptida yang terkandung dalam gluten yang dikenal sebagai protein gliadin, yang merusak saluran usus. 

Penyakit Celiac yang tidak terdeteksi  dapat mengakibatkan kekurangan gizi, yang menciptakan penyakit lain, toksisitas gluten dapat menyebabkan beberapa manifestasi lain dari kesehatan yang buruk, termasuk kelelahan kronis dan gangguan mental. 

Lektin, adalah protein lengket yang umumnya ada pada semua tanaman untuk pertahanan diri, dan pada bibit gandum agglutinin (wheat germ agglutinin/WGA) kandungannya sangatlah tinggi. Selain meratakan vili usus dan menyebabkan Celiac, lektin dapat menembus lapisan usus dan membuat usus bocor. 

Setelah lektin masuk ke dalam aliran darah, mereka dapat mengikat reseptor leptin, memblokir sensitifitas leptin yang memungkinkan Anda tahu bahwa Anda sudah cukup untuk makan; menciptakan metabolisme yang lamban, dan mengganggu keseimbangan insulin. Dengan kata lain, itu mengarah pada obesitas dan diabetes. 

Gandum

Nama lain dari gandum adalah (tepung) Terigu, Wheat, cereal, sereal, grain atau Triticum spp.
Gandum tidak sama lagi pada saat ini. Tanaman gandum sudah dibuat hibrida dari waktu ke waktu untuk melawan jamur, tumbuh lebih cepat, dan lebih lentur sesuai kebutuhan industri roti dipanggang. 50 tahun yang lalu dan sebelumnya, gandum hanya berisi lima persen gluten, namun dewasa ini, dapat mengandung 50 persen gluten. 


Perhatian Industri makanan untuk efisiensi produksi dan persepsi tuntutan konsumen telah biasa mengabaikan sisi negatif dari konsekkuensi kesehatan sesama manusia. Roti dan makan dipanggang lainnya cepat-cepat diproduksi dengan zat aditif dan jalan pintas yang sebenarnya beracun. 
Menambahkan "improvers" dengan zat aditif yang biasanya beracun dan pencampuran adonan keras, kini roti bisa dipanggang, didinginkan, dan dikemas dalam beberapa jam singkat. 

Sumber daya pertanian kemudian mempercepat proses hibrida untuk gandum dalam mengakomodasi kebutuhan mekanik industri kue murah dari protein lentur, sehingga terjadi peningkatan 10 kali lipat dari gluten gandum sejak saat itu. Gejala  ini telah menyebar hampir disemua bangsa. Ada beberapa pengecualian; misalnya, sebagian besar Eropa tidak mengizinkan tepung kimia pemutihan untuk menghasilkan roti putih. Mereka menggunakan sinar matahari untuk "pemutih" gandum.



Berdaya Ciptalah.
diolah dari berbagai sumber, foto,




>

0 komentar:

Posting Komentar

Daya Cipta Budaya

Jika kebudayaan dirumuskan sebagai segala apa yang dipikirkan dan dilakukan manusia, maka seni merupakan unsur yang sangat penting yang memberi wajah manusiawi, unsur keindahan, keselarasan, keseimbangan, perspektif, irama, harmoni, proporsi dan sublimasi pengalaman manusia pada kebudayaan.

Kebudayaan akan terus berkembang ketika manusia mempunyai kebebasan berpikir untuk mencapai kebebasan menyatakan pikiran.

Sering orang mengira bahwa sumber budaya sebuah bangsa merupakan sumber yang tidak akan habis, namun punahnya benda-benda budaya –baik yang hancur atau rusak akibat kurangnya kepedulian maupun yang dilarikan keluar negeri– adalah awal sebuah bencana dimana generasi hari ini dan generasi yang akan datang akan kehilangan sumber-sumber budaya mereka. Selain warisan budaya masa lampau yang hilang, iklim untuk mengembangkan daya cipta dan imajinasi –melingkupi seluruh segi kehidupan manusia dan tidak terbatas hanya pada seni saja– jika tidak terus menerus diperkuat dan diperluas maka sumber-sumber budaya di bidang seni, sains, tehnologi, kemasyarakatan, ekonomi dan politik akan menipis sehingga suatu bangsa akan berada dalam kondisi kehilangan jati diri dan pada akhirnya hanya akan menjadi cerita bahwa bangsa tersebut pernah ada.

'
 

©2009-2016 | Daya Cipta Budaya Media | template by Aubmotion | Disclaimer | Privacy